JF3 Talk 2025 Volume 1: Merajut Visi Baru Industri Fashion Indonesia

JF3 kembali menggelar forum diskusi inspiratif bertajuk JF3 Talk 2025 Volume 1 sebagai bagian dari rangkaian menuju JF3 Fashion Festival. Bertempat di Teras Lakon Summarecon Serpong, forum ini mempertemukan seluruh pelaku industri dari berbagai latar belakang, mulai dari desainer, stylist, akademisi, pelaku bisnis kreatif, hingga editor media. Dengan tema Recrafted a New Vision: Redefining Indonesia’s Competitive Edge in the Global Market, diskusi terbuka ini dirancang bukan untuk menghasilkan kesimpulan mutlak, melainkan membangun pemahaman bersama tentang arah dan tantangan industri fashion Indonesia saat ini.

Di forum ini, beragam isu krusial mencuat. Salah satunya adalah cepatnya pergeseran tren global yang membuat banyak brand lokal kewalahan dalam merespons pasar. Ketimpangan akses antara pelaku di pusat dan daerah pun turut menjadi sorotan, mengingat belum meratanya distribusi sumber daya dan jaringan di industri kreatif nasional.

Literasi konsumen juga menjadi perhatian penting. Masih banyak konsumen yang belum memahami nilai dari produk lokal, baik dari sisi keberlanjutan, proses kreatif, maupun identitas budaya yang dibawa. Para pelaku fashion sepakat bahwa riset, edukasi, dan strategi branding yang tajam sangat diperlukan agar produk tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu berbicara pada level makna.

Dari sudut pandang media, kebutuhan akan narasi yang kuat, emosional, dan konsisten dinilai sangat penting. Produk lokal perlu diceritakan dengan lebih menyentuh agar publik bisa memahami nilai di baliknya. Media juga menyoroti pentingnya literasi berkelanjutan, bukan hanya untuk konsumen, tetapi juga bagi para pelaku industri itu sendiri.

Diskusi semakin hangat ketika membahas peran pemerintah. Walaupun gerakan grass root yang tumbuh dari komunitas kreatif diyakini sebagai fondasi yang kokoh dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan, forum ini menyepakati bahwa perubahan juga membutuhkan kebijakan Pemerintah untuk mendukung kemajuan industri.

Ibu Thresia Mareta, selaku advisor JF3, menutup forum dengan pernyataan tegas: JF3 berkomitmen untuk terus berkembang dan memperkuat koneksi internasional. Beliau menekankan bahwa konsistensi dan kolaborasi adalah kunci dalam memperkuat daya saing fashion Indonesia di panggung global. Ia mengajak seluruh pelaku industri untuk bahu membahu, memperkuat ekosistem dengan semangat profesionalisme dan kualitas.

Dalam kesempatan yang sama, JF3 juga resmi mengumumkan penyelenggaraan JF3 Fashion Festival 2025 yang akan digelar mulai 24 Juli hingga 10 Agustus mendatang. Dengan tema besar Recrafted: A New Vision, JF3 mengajak pelaku industri untuk meninjau ulang keterampilan mereka, dan menyusunnya kembali dengan visi baru yang tidak hanya artistik, namun juga strategis. Tahun ini, kolaborasi internasional kembali diperkuat dengan kehadiran seorang desainer dari Korea Selatan, sekaligus membuka pintu bagi JF3 untuk tampil di Korea—sebuah langkah nyata menuju hubungan kreatif dua arah.

JF3 Talk akan berlanjut ke volume kedua pada Juni mendatang, dengan mengundang perwakilan pemerintah untuk mendengarkan langsung suara dan aspirasi dari forum ini. JF3 berharap, percakapan yang dibangun hari ini akan menjadi fondasi bagi dialog yang lebih strategis, demi masa depan fashion Indonesia yang lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.